404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Money/referensi-usaha-rumahan-3227943" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain TextMenyerupaisedang berspekulasi dengan taruhan harga yang sebesar harga properti, “beli kucing dalam karung”, apakah properti benar-benar akan berdiri dan serah-terima sertifikat hak atas tanah akan benar-benar terealisasi atau tidaknya, sama artinya jual-beli berlangsung atas objek yang “BELUM ADA” alias hanya sekadar proyeksi serta Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Membeli Kucing dalam karung adalah kiasan dalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan jual beli atau berdagang. Maksudnya pembeli harus meneliti secara detil barang yang hendak dibeli. Jangan sampai apa yang dibeli tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kiasan ini terus meluas tidak hanya dalam perdagangan tetapi juga sampai pada pemilihan apapun, misal memilih pasangan hidup, pemimpin, wakil rakyat, yang digunakan adalah “membeli”. Ada apa dengan “membeli”? Mungkinkah karena mayoritas masyarakat Indonesia itu muslim. Dalam Islam, sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada di jual beli atau perdagangan. Atau ada kemungkinan yang lain seperti betapa konsumtifnya kita, sehingga alam bawah sadar kita menggunakan kiasan beli bukan produksi atau membuat. Cerita tradisonal merupakan sebuah “projecting expectations through narrative”. Si pendongeng cerita bisa saja sedang mengingatkan pada para pelaku jual beli untuk menggunakan karung agar tidak tercakar. Saya yakin setiap hal itu ada ceritanya. Lihat Dongeng Selengkapnya
Takdisangka dalam karung tersebut berisi kepala kucing miliknya hingga membuat perempuan tersebut lemas dan menangis. Cerita ini kemudian viral pada Rabu (27/1/2021). Awalnya, dalam foto yang diunggah akun Instagram @soniarizkikarai itu terlihat seorang perempuan menggunakan helm hitam tampak sedang berusaha membuka karung di depan
JAKARTA - “Jangan pernah membeli kucing dalam karung”. Ini adalah petuah yang lazim disampaikan sebagai ajaran agar bijak saat membeli tatkala berbelanja di ranah online, yang tak dapat dilihat dan diraba secara langsung. Maka, calon pembeli umumnya akan mengandalkan pengakuan para konsumen sebelumnya ataupun review dari memainkan peran penting bagi seorang pembeli. Menurut pada umumnya sekitar 61 persen pembeli akan membaca ulasan online sebelum membuat keputusan pembelian atau pemesanan suatu di Indonesia, ada sekitar 95 persen pembeli mengkaji suatu produk atau layanan melalui ponsel. Owner Ir. Tonton Taufik, MBA mengatakan, adalah penting bagi pengusaha online untuk mendapat review positif dari review positif dari blogger bisa mempengaruhi calon konsumern untuk membeli sesuatu.“Saat ini banyak orang, sebelum membeli, selalu mencari review dahulu. Agar tahu, apakah perusahaannya penipu atau riil, apakah produknya disukai oleh orang banyak atau tidak.”“Jadi kesimpulannya, membuat opini positif tentang produk bisa membuat produk dianggap direferensikan oleh yang pernah beli,” tutur Tonton, yang menekuni Internet Marketing sejak Indonesia, yang merupakan salah satu negara pengguna internet terbanyak, rata-rata sekitar 70 persen pembeli mempercayai ulasan pelanggan lain walaupun disampaikan oleh konsumen yang tidak mereka kenal, menurut pembeli bahkan mempercayai ulasan pelanggan 12 kali lebih besar dibandingkan keterangan produk yang berasal dari produsen. Selain itu ulasan yang positif tentu akan mempengaruhi keputusan Bright Local, sekitar 74 persen pembeli mengungkapkan jika ulasan yang positif membuat mereka akan semakin mempercayai produsen di Indonesia, sekitar 87 persen pembeli akan terpengaruh ulasan positif. Semakin tinggi kepercayaan pembeli pada sebuah produsen, tentu akan mendorong mereka untuk membeli produk dari produsen memancing perhatian calon pembeli, Tonton berbagi dua resep sukses dalam internet marketing. “Hendaknya situs penjualan kita terlihat cantik, di mata konsumen, maka konten perlu diperbanyak, karena di masa ini konten adalah raja. Jika konten statis, hanya diperbaharui setahun sekali maka tidak menarik bagi konsumen,” ujarnya sebagaimana dikutip kedua, adalah membuat artikel di blog orang lain menggunakan jasa backlink yang terpercaya, yang paling aman yaitu menggunakan marketplace blogger di terdapat ribuan blogger dari sabang sampai bertransaksi di marketplace, keamanan transaksi dari advertiser dan blogger terjamin. Advertiser tidak kehilangan uang, tidak akan ditipu oleh blogger dan blogger dipastikan dibayar jika sudah mengerjakan review produk yang diminta.“Beberapa situs yang saya kelola menggunakan jasa blogger untuk mereview secara positif, sehingga pembaca tertarik untuk membeli,” pungkas peraih gelar MBA dari ITB tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
INIPASTICOM, JAKARTA – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Legislatif pada April mendatang Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengimbau kepada para calon legislatif agar dapat membuka data diri sebelum Pemilu 2019.. Ketua KPU Arief Budiman mengungkapkan hal ini penting agar masyarakat dapat memilih calon dengan bijak “Karena dulu sering kali kami
Syarat ketiga terkait dengan barang yang diperjualbelikan adalah kondisi barang tersebut diketahui oleh penjual dan pembeli. Jual beli barang yang kondisinya tidak diketahui adalah terlarang karena itu termasuk ke dalam bagian jual beli gharar. Jual beli yang tidak memenuhi persyaratan ini biasanya disebut dengan ungkapan “bagaikan membeli kucing dalam karung”. Cara mengetahui kondisi itu beragam bisa jadi dengan cara dilihat, didengarkan, dicium baunya, dikecap rasanya, disentuh, dan semisalnya, tergantung jenis barang yang akan diperjualbelikan. Barang yang hendak diperjualbelikan itu perlu kita ketahui kondisinya dengan cara dilihat pada saat transaksi jual beli diadakan atau beberapa saat sebelum transaksi, dengan syarat, dalam jeda waktu antara melihat dan transaksi, barang tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, jika dua hari yang lewat, kita melihat buah semangka yang sudah benar-benar matang lalu pada hari ini kita mengadakan transaksi jual beli dengan pemilik semangka tersebut untuk membeli semangka yang telah kita lihat dua hari yang lewat, maka transaksi jual beli yang kita lakukan bukanlah transaksi yang sah karena tidak memenuhi kriteria di atas. Pengetahuan tentang kondisi barang juga bisa dapatkan melalui deskripsi yang jelas tentang barang tersebut meski kita tidak melihatnya secara langsung, dengan syarat, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang bisa jelas dengan sekadar deskripsi. Misalnya Kita ingin membeli kursi yang diperlukan untuk ruang perkuliahan. Kita lantas mendatangi pihak yang menjual kursi yang kita maksudkan. Di kantor, kita hanya disodori gambar berbagai model kursi yang tersedia, dengan penjelasan tentang spesifikasi masing-masing model. Akhirnya, kita mengadakan transaksi jual beli model kursi yang kita inginkan. Transaksi semacam ini adalah transaksi jual beli yang sah karena kondisi barang yang dibeli telah diketahui dengan deskripsi yang jelas, meski belum kita lihat secara langsung. Jika kita ingin membeli beras di toko beras sebanyak 25 kg, misalnya, maka kita hanya disodori contoh jenis beras yang tersedia. Ketika kita, misalnya, menjatuhkan pilihan untuk membeli beras jenis IR 46, misalnya, maka penjual akan mengambilkan–dari gudangnya–satu karung beras IR 46 seberat 25 kg. Kita pun menerima karung beras tersebut tanpa memeriksa langsung keadaan beras yang ada di karung yang kita terima itu. Sahkah jual beli dengan contoh atau sampel semacam ini? Jawabannya menurut pendapat yang paling kuat, transaksi jual beli semcam itu hukumnya sah, dengan alasan, kita bisa mengetahui kondisi beras tersebut cukup berdasarkan contoh. Walhasil, membeli barang yang tidak kita ketahui alias “membeli kucing dalam karung” adalah jual beli yang tidak sah. Misalnya Sebagian konter HP yang pandai melakukan servis HP terkadang kulakan satu karung berisi HP dengan berbagai kondisi; ada yang mati, agak rusak, ataupun rusak parah, tanpa mengetahui kondisi satu persatu dari masing-masing HP. Kulakan semacam ini termasuk jual beli “kucing dalam karung” yang terlarang. Demikian pula dengan sebagian pemancingan yang memasang tarif mancing seharian sebesar dua puluh ribu, misalnya, apa pun jenis ikan yang bisa ditangkap dan berapa pun beratnya. Transaksi semacam ini adalah transaksi yang terlarang karena kondisi ikan yang dibeli itu tidak diketahui saat transaksi dilangsungkan. Artikel KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
P6z7.